Rabu, 05 April 2017

Overheat lagi....

Kejadian hari Minggu siang (02/04) mau jemput istri dan si sulung pake AVG ke Karangmalang Condongcatur lewat Jalan Prof. Dr. Notonagoro (samping Diploma Ekonomi UGM) tiba-tiba kabin mobil terasa panas terus sy putar panel AC sampai mentok ke posisi paling dingin tapi masih terasa panas juga. Sampai kemudian baru nyadar kalo jarum penunjuk suhu mesin sudah mendekati "H", dag-dig-dug gawat nih, mesin mengalami overheat, palagi ditambah kondisi jalanan padat merayap pas bubaran sunday morning UGM, hadeeeew, kasian si bungsu yang menemani saya.... akhirnya setiap ada kesempatan berhenti mesin saya matikan. Sampai akhirnya menemukan tempat yang pas buat cek mesin di depan Fakultas Bahasa dan Seni UNY, segera kap mobil dibuka ternyata kipas radiatornya ndak bekerja. Dugaan awal sekringnya bermasalah soalnya 6 bulan kemarin masalahnya di sekring 30A. Sekring diganti pake cadangan ternyata ndak mau hidup juga tuh kipas. Berikutnya saya ambil kabel untuk menghubungkan konektor kipas ke aki dan kipas mau bergerak sedikit trus saya pancing dengan bantuan tangan supaya bisa berputar penuh, kipas mau berputar tapi putarannya lemah. Ya sudah, saya tunggu suhu mesin turun sedikit supaya bisa melaju lagi ke Bale Karangmalang yang ada tempat berteduhnya di pendopo.
Sampai di Bale Karangmalang, sudah ada istri dan si sulung. Sementara mereka kumpul2, saya coba bongkar kipas radiator. Karena kondisi mesin masih panas, saya tidak bisa mencopot utuh kipasnya, jadinya saya copot bagian per bagian sampai akhirnya dapat bagian dinamonya. Dinamo saya bongkar kemudian saya semprot dengan WD-40 untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Setelah tindakan itu, kipas sudah mau berputar tanpa bantuan namun masih lemah. Karena hari sudah senja, mesin saya rapikan kembali dan mengandalkan air radiator dan cadangannya untuk perjalanan kembali ke rumah, resikonya harus berhenti setiap saat ketika jarum sudah bergerak lebih dari setengahnya, so jadinya berhenti 3x selama perjalanan pulang.
Next, hari Senin (03/04) saya googling mencari informasi seputar masalah kipas radiator, dari beberapa artikel yang saya dapat saya mengambil kesimpulan bahwa penyebab putaran melemah pada dinamo kipas radiator ada pada komponen: CARBON BRUSH.
Selasa nya (04/04), pas kebetulan tidak sedang hujan, dalam perjalanan pulang saya mampir ke Panorama Motor untuk beli Carbon Brush meski tidak membawa contoh. Dan saya mendapat Carbon Brush keluaran GP Electric Corporation seharga tidak lebih dari Rp. 10 ribu, isinya 2 buah carbon brush dan 2 per/pegas.

Malamnya, langsung meluncurkan tindakan penggantian carbon brush dinamo kipas radiator AVG. Kipas dapat dicopot utuh dengan mudah karena kondisi mesin dingin sehingga dapat melepas selang radiator di atasnya yang menghambat pencopotan kipas.
Tampak kedua carbon brush sudah menipis hingga tersisa 5 mm, dengan kondisi itu pantas saja arus listrik tidak terhantar lancar. Kemudian, saya pasangkan carbon brush yang baru saya beli tadi ke tempatnya ternyata kepanjangan sehingga harus dipotong menyesuaikan lebar bagian bilah tembaga dinamo dan tebal per ketika dimampatkan. Akhirnya saya potong sekitar 1 cm menggunakan gergaji pada bagian yang tidak terpatri kabel tembaga, baru kemudian saya pasangkan kembali. Saya solder kabel2 carbon brush ke pelat konektor tembaga dinamo. Dirapatkan kembali bagian2 dinamo, dan sebelum dipasang ke dudukannya coba dites langsung ke aki dulu, dan tra..ta...ta.... dinamo kembali berputar kencang. Setelah dirasa cukup, saya rapikan kembali kipas ke dudukannya di belakang radiator. Setelah selesai, saya coba hidupkan mobil dan menunggu hingga suhu mesin bergerak setengah. ALHAMDULILLAH, kipas radiator telah berfungsi normal kembali, dan hari ini Rabu (05/04) sudah bisa dipakai jalan lagi.

== di balik setiap permasalahan terdapat pengetahuan yang bermanfaat ==

Tidak ada komentar:

Posting Komentar